Translate / Terjemahkan

Kamis, 04 Agustus 2022

BAB XI TEKNIK BELAJAR OPTIMUM

PETA SITUS

Para peneliti menemukan hubungan saat kondisi belajar optimum (Optimum Learning State/OLS) dengan operasi gelombang otak bekerja pada gelombang theta yang menunjukkan pikirann dan perasaan menyatu dalam keadaan konsentrasi/emosi yang mendalam. Di mana penyelidikan dengan mesin EEG (gelombang otak) menunjukkan ketika kita belajar dalam kondisi puncak, otak mengeluarkan gelombang elektromagnetik dengan kecepatan 4 sampai 7 siklus per detik (CPS) dalam jangkauan theta. 

Ada beberapa kondisi kesadaran yang penting dari mulai tidur sampai sadar penuh, menghasilkan karakteristik gelombang otak tersendiri, yaitu :

  • Gelombang delta (1-3 CPS) terjadi saat tidur nyenyak tidak bermimpi.
  • Gelombang theta (4-7 CPS) terjadi saat emosi atau konsentrasi mendalam.
  • Gelombang alpha (8-12 CPS) terjadi saat tubuh dan pikiran relaks dan meditasi.
  • Gelombang betha (18-40 CPS) terjadi saat sadar dan mimpi.

Namun kesulitan yang muncul banyak diantara kita berusaha mencapai OLS adalah tidak tahu bangaimana cara menghasilkan gelombang theta dengan sengaja.

Sebenarnya gelombag theta yang dihubungkan dengan kondisi belajar optimum dan gelombang alpha dengan relaksasi mendalam terletak berdampingan, yang dipisahkan 1 CPS. Maka kreativitas yang kuat dan relaksasi yang tenang, tentu saja sangat berbeda. Namun bila dilihat dari segi CPS menunjukkan ada komponen mental sangat berkaitan, yaitu adanya kondisi relaksasi dan kondisi konsentrasi.

Learning state pada gelombang theta tidak dapat dimuncul secara sadar, tetapi keadaan relaksasi mendalam dapat sebab dipisahkan hanya 1 CPS. Dan untuk menuju transisi gelombang alpha ke gelombang theta yang hanya dipisahkan 1 CPS dengan cara relaksasi tubuh dan pikiran (pikiran dikosongkan) setelah tenang, damai dan tenteram. Maka baru kemudian kita membulatkan segenap pikiran dan perasaan (emosi) kita pada titik konsentrasi belajar yang optimum tentang topik apa pun yang kita pelajari dalam kondisi otak beroperasi pada gelombang theta dan pernapasan kita menjadi teratur lembut serta lancar (ini menunjukkan kita memasuki gelombang otak theta).

Hal seperti di atas, kita dapat merasakan efeknya sama seperti kita pada malam hari kita tidur dengan mengendapkan segenap pikiran dan perasaan yang menggangu menjadi tenang. Pada waktu pagi (subuh) kita bangun dengan keadaan pikiran yang fresh (bersih, baru, dan segar) untuk belajar sesuatu, maka kita siap belajar dengan menyerap materi pelajaran dengan lebih baik. 

Namun bila kita dapat menciptakan secara sadar kondisi gelombang theta khususnya optimum learning state, maka lebih dari itu, dan kita belajar kapan pun tanpa harus menunggu waktu pagi (subuh) untuk mengoptimalkan kemampuan belajar kita.

A. Mengatasi Hambatan Mental

Langkah pertama untuk memcapai optimum learning state adalah mengatasi hambatan mental. Tanpa langkah ini maka akan sia-sia saja, sebab ada komponen mental dalam diri Anda yang musti harus dibenahi (diperbaiki) lebih dulu agar tidak merintangi kemampuan mental serta belajar Anda.

Hambatan mental yang dimaksud disini adalah cara pandang Anda terhadap belajar, sesuatu yang negatif  merupakan persepsi yang salah tentang belajar telah bercokol dibenak Anda. 

Banyak diantara kita, ide belajar membangkitkan citra tentang tugas yang sulit, berat, dan sangat melelahkan, suatu tugas secara pribadi tidik kita kuasai. Anehnya, Anda mempunyai tanggapan serupa tentang mempelajari sesuatu yang baru.

Untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, Anda harus mengikuti pendidikan tertentu D3, S1, S2, atau malah S3 yang harus Anda tempuh.

Atau perubahan hidup tiba-tiba mengharuskan Anda mengemudikan jenis kendaraan yang sama sekali baru, sehingga Anda perlu mengikuti kursus mengemudi.

Juga memulai usaha yang baru, yang belum tahu pangsa pasarnya, supplyernya, lobi dan negosiasi dengan pelanggan, menjalin kerjasama yang baik dan bagaimana manajemennya.

Demikian pula atasan memanggil Anda dan menyerahkan semua manual yang begitu komplek tentang sejumlah protokol baru yang harus dipelajari sekarang, sehingga seluruh perusahaan menggunakan sistem software baru.

Tidak jauh berbeda jika Anda menikah dengan keluarga dari tradisi sangat berbeda dan ingin mempelajari mereka serta menyesuaikan diri dengan cepat sebab Anda mencintai pasangan.

Dalam situasi seperti di atas akan menemukan banyak orang yang merasa ngeri, mempertanyakan, dan bahkan meragukan kemampuan mereka mempelajari semuanya dengan berhasil.

Di antara otosugesti mau pun heterosugesti negatif yang keliru tetang balajar, yaitu :

  • Kesalahan pertama, “Anda berpikir bahwa Anda lambat belajar”. Anggapan seperti ini disebabkan cara belajar kontraproduktif dalam sistem pendidikan yang diterapkan sejak anak-anak. Ubah cara berpikir Anda, yakinkan diri Anda dapat belajar secara optimal dengan mengikuti petunjuk-petunjuk dalam buku ini.
  • Alansan kedua, “Anda berpikir orang lain belajar lebih baik daripada Anda”. Ironisnya orang yang Anda anggap lebih baik justru menganggap dirinya lambat belajar, dan berpikir Anda lebih baik. Kenyataannya, ada beberapa kesalahan yang didasarkan pada beberapa asumsi yang salah tentang belajar. Dengan demikian Anda terlalu menyadari apa yang dianggap sebagai kegagalan. Ubah cara berpikir seperti ini, sebenarnya Anda atau pun orang lain mempunyai potensi yang sama. Hanya saja perlu mengembangkan potensi yang ada dalam diri setiap orang, sebab manusia :
    • Memiliki 200 milyar sel otak yang sebanyak jumlah bintang di galaksi untuk menjadi pelajar genius.
    • Memiliki 100 milyar bit informasi sama dengan 500 ensiklopedia untuk mengingat informasi
    • Memiliki pikiran yang melintas dengan kecepatan lebih dari 300 mil per jam untuk menghasilkan pemikiran, karya, dan kreativitas yang unggul.
    • Mempunyai lebih dari 100 trilyun hubungan yang mungkin (network syaraf) agar mampu memahami sesuatu dengan cepat, sehingga lebih unggul daripada komputer yang paling canggih sekali pun.
    • Rata-rata kita mempunyai 4 ribu pikiran per 24 jam, sehingga membuat kita lebih kreatif.
  • “Belajar itu membosankan”, ini merupakan pernyataan gila menjadi penghambat nomor wahid diletakkan manusia dalam perjalanan belajar mereka. Sebab bila terus-menerus mengulangi bahwa belajar itu membosankan, maka akan merasa waktu belajar seperti waktu yang terbuang sia-sia tidak menimbulkan selera sehingga sulit berkonsentrasi akibat dari rasa gelisa. 

Karena itu, balikkan dan ubah kalimat “Belajar itu membosankan” menjadi sebalikknya, yaitu “Belajar itu menyenangkan, menarik, melibatkan, dan menguntungkan”.

  • “Saya bukan pelajar yang baik” ini suatu perasaan yang rendah diri harus disingkirkan dalam otak Anda. Bila tidak, Anda lekas patah semangat ketika dihadapkan situasi belajar yang sulit.
Untuk menghilangkan rasa rendah diri ini Anda dapat memvisualisasikan citra diri yang positif dalam diri Anda untuk menjamin sukses belajar dengan memprogram ulang keraguan atau perasaan negatif, sambil memperkuat pikiran bawah sadar akan kemampuan untuk sukses. Jika mengarahkan perhatian kepada sukses dapat memprogram Anda untuk meraih sukses, sebaliknya membayangkan bagaimana pikiran terus-menerus diserbu citra ketidakcapakan dan kegagalan dapat menjerumuskan Anda kepada kegagalan.
Karena itu, balikkan dan ubah kalimat,”Saya bukan pelajar yang baik” menjadi sebaliknya, yaitu “Saya seorang pelajar yang hebat, selalu siap mempelajari banyak hal”.
  • “Saya tidak dapat belajar (Saya tidak dapat memahami) suyek ini”, ini merupakan omong kosong belaka untuk menutupi bentuk kemalasan, tidak punya semangat untuk belajar, atau menyerah sebelum benar-benar mempelajari sesuatu. Bukankah Anda selama ini telah banyak yang Anda pelajari dengan mempelajari sesuatu yang Anda senangi, seperti belajar membaca, berhitung, menanam bunga, senam, bermain plystation, dan sebagainya, memerlukan kemampuan mental yang sama dengan mempelajari seluk-beluk sistem akunting baru, belajar komputer, atau bahasa asing. Bila Anda telah mempelajari satu hal, Anda dapat mempelajari hal lain. Tetapi bila Anda berkata bahwa Anda tidak dapat belajar bahasa asing atau sistem akunting baru, akan memprogram saluran komunikasi mental Anda yang dilibatkan dalam belajar untuk menolak dan memblokir informasi. Sebab pikiran menerima apa saja yang berulang-ulang sebagai fakta, dan mewujudkannya dalam kenyataan.
Karena itu, balikkan dan ubah kalimat “Saya tidak dapat belajar (Saya tidak dapat memahami) Subyek ini”, menjadi sebaliknya, yaitu “Saya mempelajari tentang pekerjaan saya, bahasa Inggris, Komputer, Matematika, Akuntansi, dan banyak lagi tentang dunia. Saya juga dapat mempelajari ini”.
  • “Saya tidak ingat apa yang saya pelajari”, ini suatu perintah yang konyol ditujukan pada mental Anda merupakan bentuk penghapusan mental ke otak, yang menghapus bersih isi file mental secepat Anda mengisinya.
Karena itu, hentikan dari pengulangan kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar Anda yang telah diwariskan sejak lahir.  Balikkan dan ubah kalimat “Saya tidak akan mengingat apa yang saya pelajari” menjadi sebaliknya, yaitu “Saya sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat, dan akan mengingat aspek penting ini”.
  • Gaya manajemen lama (teori X atau pendekatan push/ hukuman) yang menekankan para pegawainya sebaiknya bekerja dengan baik jika ingin mempertahankan pekerjaan mereka yang membuat kesalahan atau berprestasi buruk dipecat. Maka para pegawai bekerja dalam lingkungan mengancam, penuh perasaan takut, menunggu datangnya penalti, sehingga usaha mereka lebih difokuskan untuk menghindari kesalahan, bukan produktivitas atau kreativitas. Gaya manajemen pendekatan pull (teori Y) menekankan imbalan pada pegawai berprestasi akan menerima kenaikan gaji, promosi, berlibur, dan bonus dengan memuji orang berprestasi baik secara terbuka di depan pegawai lain.
Walau pun kebanyakan orang lebih suka bekerja di bawah metode manajemen “pull”, namun mereka menerapkan metode “push” untuk dirinya ketika belajar. Sehingga peluang belajar mendorong dirinya mencapai prestasi lebih besar dengan mengingatkan bahaya akan terjadi bila belajar dengan buruk. Ini mengisi pikiran mereka dengan bayangan prestasi yang buruk, nilai buruk, hilangnya kesempatan promosi, dan perasaan bodoh serta tidak berguna yang akhirnya menjadi kegagalan.
Karena itu, tidak heran bila ide tentang belajar membuat cemas, takut, dan gelisah. Pendekatan push yang mereka lihat adalah konsekuensi kehancuran mungkin terjadi, dan tidak melihat imbalan serta manfaat belajar menjadi bagian gambaran mental mereka. Sehingga mereka berusaha melakukan apa saja menghindari seminar yang harus diikuti, menghindari kursus bahasa asing, demo video yang harus disaksikan, mereka sangat yakin bahwa konsekuensi tersebut akan membahayakan dan menyakitkan, menyelesaikan tugas dengan terburu-buru, tanpa rasa terlibat atau komitmen pribadi. Akhirnya sedikit yang mereka tangkap dari apa yang harus dipelajari, dan menjadi pengalaman buruk sebagaimana mereka bayangkan.
Jangan membuat persesi yang salah tentang belajar, bila Anda berusaha memotivasi diri belajar dengan metode “push”, berikan sentuhan “pull” dan terapkan teori manajemen Z. Ubah fokus dari kehancuran dan hukuman menjadi manfaat, imbalan, dan penguasaan subyek baru. Maka Anda akan senang dan berminat untuk belajar lebih lanjut sehingga kemampuan belajar Anda menjadi meningkat dengan membuat keputusan mana yang diutamakan dan memecahakan masalah belajar lebih tuntas. 
Ingat teori manajemen Z! bukankah hidup ini dihadapkan untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah ? Bila Anda menghadapi situasi belajar, maka tanamkan dalam kesadaran Anda :

    1. Bila ada peluang belajar, putuskan imbalan akan diberikan kepada Anda, sesuatu yang tidak dapat dibeli, lakukan dan nikmati senangnya mempelajari sesuatu…
    2. Semakin merasa takut, seharusnya imbalan semakin menarik.
    3. Visualisasikan citra diri Anda dengan menikmati imbalan serinci mungkin, bayangkan pula rasa dan bentuknya.
    4. Setiap kali memikirkan tentang puluang belajar, pindahkan jalur mental Anda seperti point 3 di atas.
    5. Ulangi segera sebelum peluang belajar tersebut dimulai.
    6. Bila selama belajar, merasakan kecemasan atau perasaan negatif lainnya, ulangi point 3 tekankan imbalan yang akan Anda dapatkan.
    7. Kelak apa pun yang terjadi, tepati janji Anda untuk menikmati imbalan itu. 

B. Mencapai Kondisi Optimum Learning State 

Untuk mencapai kondisi Optimum Learning State (OLS) dengan sengaja, kita menggunakan metode tiga langkah membawa tubuh dan pikiran ke kondisi OLS. Ketiga langkah tersebut adalah menggunakan pernapasan yang dalam agar mencapai OLS, menggunakan relaksasi agar memperdalam OLS, dan menggunakan sugesti mental untuk mengunci OLS.

B.1. Menggunakan pernapasan yang dalam agar mencapai OLS

Semakin sulit sesuatu yang Anda pikirkan, semakin halus dan dalam napas Anda. Atau semakin panjang napas yang Anda tahan. cara bernapas dipengaruhi sifat-sifat perasaan, tidak saja bersifat sementara perasaan itu bekerja, tetapi juga menunjukkan karakter. Orang punya nafsu keterburu-buruan tentu napasnya tidak tenang, pendek dan kerap, serta diselingi sekali atau dua kali dua napas panjang yang keras dan kasar.

Demikian pula pemarah memiliki ritme cepat tersengal-sengal dan kasar. Getaran nafsu sexuil pun memiliki getaran napas kerap, seakan-akan sedang melakukan pekerjaan yang memayahkan.

Kita dapat menyimpulkan dari sistem pernapasan itu dan menghubungkannya dengan sumber-sumber watak seseorang. Seorang yang tamak, penuh nafsu menguasai sesuatu barang memiliki napas yang kurang tenang. Ini menunjukkan kepada kita bahwa kemauan-kemauan yang kurang baik dan kurang tenang akan memakan banyak tenaga dan energi yang membuat jantung dan pernapasan bekerja lebih keras dan tidak teratur. Dalam keadaan seperti ini mempersulit konsentrasi, sebab konsentrasi memerlukan keadaan ketena ngan yang mantap dan konstan maka jangan lewatkan informasi ini. 

Tidak ada teknik yang lebih penting, bernapas yang dalam merupakan faktor paling mendasar mencapai kondisi OLS. Bila Anda tidak pernah mencobanya, mungkin tidak akan mengetahui Anda menjadi pelajar super. Pernyataan ini kedengaran aneh, berlebihan, mistis, atau dibuat-buat agar kedengaran ilmiah. Namun banyak bukti ilmiah bahwa menarik napas yang dalam dapat menciptakan kondisi yang mendasari semua pengalaman OLS. Pernapasan yang dalam mempunyai pengaruh langsung terhadap pikiran, perasaan, dan kondisi kejiwaan :

  • Meningkatkan jumlah pasokan oksigen yang tersedia di otak, sebab otak membutuhkan oksigen jauh lebih banyak ketika berfungsi pada learning level puncak.
  • Membuat tubuh relaks dan membersihkan pikiran dari ketegangan serta menata (meredahkan) berbagai gejolak perasaan (pikiran menjadi fresh).
  • Menetapkan siklus fisik berirama yang membawa harmoni otak pada kondisi gelombang alpha 8-12 CPS.

B.1.1. Latihan teknik pernapasan yang dalam

Lakukan latihan sederhana di bawah ini minimal 2 menit agar membantu Anda mempersiapkan diri mempelajari sebuah tugas atau fakta penting. Cobalah sekarang, dan gunakan setiap hari di masa yang akan datang.

  1. Cari tempat yang sunyi duduklah dengan nyaman dengan tulang punggung tegak, atau postur duduk padmasana dan kosongkan pikiran.
  2. Letakkan tangan kanan di atas pusar dan tangan kiri di bawah tulang iga. Dan lemaskan otot-otot perut.
  3. Tarik napas secara alami (jangan menarik napas dengan otot-otot perut, tetapi biarkan paru-paru menghirupnya secara wajar). Tangan kanan harus bergerak sedikit akibat dari tarikan napas, bukan memaksa dengan otot perut. Pada saat bersamaan, dada akan mengembang, sehingga tangan kiri bergerak keluar dan ke arah atas. Sekali lagi, gerakan harus dihasilkan dari pernapasan tersebut, bukan dikarenakan gerakan otot perut.
  4. Hembuskan napas dengan membalik langkah 1 dan 3 dengan menyadari udara mengalir secara alami teratur dengan sedirinya keluar tanpa dipaksakan atau diatur-atur.
  5. Latihlah beberapa menit sampai mulai merasakan bernapas yang nyaman, wajar, dan mudah. Di mana pernapasa dengan sirkulasi udara yang dalam, lembut dan lancar.
  6. Sekarang mulai menarik napas perlahan-lahan lewat hidung dan hitung sampai 4 (detakan jantung) sambil melakukan olah rasa dengan membayangkan oksigen tarik masuk dari paru-paru ke otak.
  7. Tahan napas sampai hitungan 4 sambil melakukan olah rasa dengan membayangkan oksigen mendinginkan otak.
  8. Buang napas mapai hitungan 4 sambil melakukan olah rasa dengan membayangkan setiap ketegangan di otak dan tubuh dilepas bersama napas.
  9. Ulangi point 7 sampai 8 minimal sebanyak lima kali ulangan, semakin banyak oksigen yang dapat diserap otak semakin baik.
  10. Ulangi bernapas alami. Sekarang Anda dapat merasakan perubahan dar kesadaran bisa menuju kondisi alpha.

B.2. Menggunakan relaksasi agar memperdalam OLS

Dengan teknik pernapasan yang dalam dapat menenangkan pikiran dan perasaan dari gejolak hawa nafsu serta menyalurkan energi murni ke tubuh dan otak, sehingga mengubah kondisi otak dalam keadaan standar (gelombang betha 18-40 CPS) menjadi gelombang alpha 8-12 CPS ditopang dengan teknik relaksasi yang merupakan cara yang ampuh melawan stres. Tanpa memperdalam kondisi relaksasi gelombang alpha, Anda akan kehilangan gelombang tersebut.

Sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya (khususnya BAB V), relaksasi adalah berkuranganya kontraksi dan ketegangan yang terjadi pada otot-otot (urat) di dalam tubuh yang menimbulkan pengenduran otot menuju keadaan santai, istirahat dan tenang. Tentu saja Anda perlu juga mengosongkan pikiran agar tubuh dan pikiran benar-benar relaks. Tanpa pengosongan pikiran (pikiran dan perasaan terus berkecamuk, gelisah, takut atau kecewa) atau pun tidak menyatukan pikiran ke satu arah tujuan (konsentrasi) tidak akan mencapai keadaan relaksasi. Atau dengan kata lain, meredahkan gejolak pikiran dan perasaan memperdalam relaksasi, melepaskan kekuatan belajar, dan bergerak mendekati OLS.

Dengan menentramkan jiwa dan pengenduran otat-otot tubuh, pikiran menjadi lebih damai, awas (tajam) tentang apa yang terjadi dalam tubuh dan tubuh sangat santai. Pada tahap ini Anda merasakan sirkulasi darah menjadi lancar, gerak napas, tonus otot, pancaindera dan sebagainya.

Jutaan orang menggunakan sejumlah varian teknik relaksasi agar memperlambat pikiran untuk mencapai relaksasi mendalam 8-12 CPS merupakan pintu gerbang menuju gelombang theta 4-7CPS (optimum learniing state). Dan pada titik gelombang theta ini membangkitkan daya-daya psikis yang tertidur, maka tidak terlalu mengherankan berbagai gejala supranormal yang adikodrati dapat terjadi sewaktu Anda memasuki konsentrasi pikiran sebab isi bawah sadar dapat keluar dari alam kesadaran sesuai dengan warna pikiran Anda.

B.2.1. Latihan teknik relaksasi 

Sebenarnya latihan ini kelanjutan yang tanpa putus dari latihan teknik pernapasan yang dalam (point B.1.1.) cobalah sekarang juga. Persiapkan waktu beberapa menit sebelum belajar, kerjakan pernapasan mendalam pendahuluan dengan adaptasi dari pendekatan relaksasi mendalam Dr. Benson, maka Anda segera mencapai optimum learning state.

  1. Setelah beberapa menit latihan bernapas dalam, tutup mata, mulailah bernapas seperti biasa melalu hidung.
  2. Setelah pernapasan kembali normal, fokuskan menarik dan mengeluarkan napas dengan tenang dari ujung nostril.
  3. Bila perhatian Anda mulai beralih dan muncul pikiran yang mengganggu, jangan melawannya. Tetapi kembalikan perhatian Anda ke pernapasan, sampai napas kembali melambat, halus, lembut, dan lancar. Dan jangan berusaha relaks secara sadar, namun berusahalah tenang untuk mengamati napas dari ujung ke ujung (menarik napas dan mengeluarrkan napas) seperti meperhatikan mata gergaji yang sedang menggergaji kayu.
  4. Setelah pernapasan menjadi lembut, sekarang Anda mencapai keadaan relaksasi mendalam dan mental yang tenang, dalam gelombang alpha.

B.3. Menggunakan sugesti mental untuk mengunci OLS

Penggunaan pernapasan dan relaksasi menuju ke status OLS, dapat Anda perdalam dan mengubah diri Anda dengan menggunakan sugesti mental yang ditujukan pada diri Anda sendiri (otosugesti) sebagai penegasan agar diri Anda benar-benar berada pada OLS.

Otosugesti merupakan sederetan perintah (instruksi) yang dikirim ke pikiran bawah sadar, sebagaiman instruksi bahasa mesin ke CPU komputer yang pekerjaan sebenarnya di otak tidak terlihat, berlangsung secara tidak sadar (pemrosesan dalam kotak hitam). Tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan pikiran bawah sadar, namun Anda dapat berkomunikasi dengan bahasa khusus yang dipahaminya, seperti komputer yang hanya mengerti bahasa mesin.

Otosugesti dengan penegasan adalah bahasa pemrograman pikiran, perlu dimasukkan kalimat positif yang sederhana. Sebab kita berurusan dengan dengan kondisi pikiran dan perasaan kita sendiri, bukan dengan dunia luar. 

Dengan otosugesti yang dikuatkan dengan penegasan mempunyai kekuatan memprogram pikiran agar beralih ke status OLS, seperti perintah komputer yang pindah dari satu program aplikasi ke program aplikasi lain. 

B.3.1. latihan sugesti mental untuk mencapai OLS

Latihlah otosugesti ini yang dipadukan dengan pernapasan mendalam dan relaksasi (point B.2.1.) agar mencapai keadaan OLS, dengan mengulangnya tepat sebelum atau selama belajar sudah cukup untuk menjadi pelajar yang optimum selama masa belajar.

  • Ulangi setiap kalimat otosugesti secara perlahan dan tenang.
  • Pikirkan arti setiap kalimat selama 1 menit atau lebih sehingga Anda benar-benar menjiwai sebelum melanjutkan kalimat berikutnya.
  • Setelah memikirkan masing-masing kalimat otosugesti, ucapkan keras-keras dengan suara yang tenang dan jelas.
  • Berikut kalamat otosugesti  yang mengantar Anda menuju OLS :
    • Saya seorang pelajar yang baik”
    • “Saya memasuki keadaan belajar optimum”
    • “Saya akan belajar dengan mudah dan serius”
    • “Apa yang saya pelajari akan menarik dan menyenangkan saya”.

  • Sekarang, setelah meningkat kemampuan otak Anda dengan mudah berada status OLS, Anda dapat pergi keluar dan memanfaat sebagian besar peluang belajar.

B.3.2. Inner optimum learner

OLS merupakan kondisi mental yang khusus dapat menerima otosugesti, sehingga otosugesti tersebut bekerja dengan baik untuk membuka pikiran terhadap pengalaman belajar. Ini harus dilakukan dengan diberikan penegasan otosugesti secara mendasar untuk melihat pengaruhnya pada pikirian bawah sadar kita. 
Pikiran bawah sadar kita kadangkala memberi respon kepada kita berupa ilham, mungkin mendengar suara halus mengeluarkan frasa/data yang terlupakan atau pandangan yang sangat dibutuhkan untuk menjawab masalah mendesak. Atau bisa jadi menangkap pandangan batin (visualisasi mental) secara tidak sengaja.

Suara atau pandangan batin itu disebut suara/gambaran hati nurani atau inner optimum learner baik kita berada dalam keadaan OLS atau tidak, pikiran bawah sadar selalu berada dalam mode belajar optimum yang tetap bekerja dalam keadaan mengalir, mengamati, mengingat, memahami, dan menarik kesimpulan yang benar dari segala sesuatu yang terjadi disekitarnya dengan mengumpulkan fakta, data, kejadian dan rangkaian peristiwa baik masa lalu, sekarang, serta memprediksikannya (atau benar-benar terjadi) ke masa yang akan datang.

Bila Anda belum dapat memasuki OLS sebelum belajar, jangan panik. Ada teknik yang sederhana melalui visualisasi mental untuk menyentuh pikiran bawah sadar Anda, sebab membayangkan sesuatu dengan jelas mempunyai pengaruh besar pada tubuh dan pikiran sehingga terjadilah pengiriman sejenis sinyal listrik ke susunan syaraf sebagai pengalaman sejati. 

Pada waktu kita belajar baik kuliah, laporan, diskusi atau pertemuan, maka inner optimum learner dapat membantu Anda menangkap kembali segala sesuatu yang dirasakan hilang dari diri Anda selama belajar. Berikut ini teknik visualisasi mental yang sederhana diajarkan kepada Anda :

  • Cari tempat yang tenang, duduklah dengan nyaman, atau gunakan saja postur padmasana.
  • Luangkan waktu beberapa menit menyiapkan pikiran, mengosongkannya dari semua gangguan, dan bacalah doa sederhana.
  • Mencipta ulang kejadian tersebut dalam imajinasi, seakan-akan melihat kejadian itu dan diri Anda (inner optimum learner Anda) dari atas. Berusaha tidak hanya melihat kejadian tersebut. Tetapi, bentuklah bayangan mental dari semua pemandangan, suara, dan kesan yang Anda alami di tempat tersebut. Apakah kejadian itu di dalam atau di luar ruang? Bila ada orang yang hadir, coba bayangkan wajahnya, dengan suara mereka, dan bagaimana mereka berbicara. Berusahalah mencium bau-bauan yang ada, nikmati perasaan Anda.
  • Lihat diri Anda dalam visualisasi mental, bagaimana perasaan Anda tentang apa yang dipelajari saat itu.
  • Apakah Anda mendengar, membaca, melihat dan berusaha sungguh-sungguh? Apakah ada sensasi rasa senang, gembira dan sangat tertarik ?
  • Dapatkah mengingat perasaan tentang diri Anda sebagai seorang pelajar, ketika berprestasi baik, menjadi pelajar yang baik, dan menyimak dengan sungguh-sungguh?
  • Sekarang bayangkan Anda memasuki diri Anda dalam situasi belajar tersebut. Tanyakan kepada suara hati Anda (inner optimum learner) apa saja yang perlu diketahui agar berhasil dan menghindari kegagalan. Buatlah pertanyaan sespesifik mungkin. Misalnya tentang bagian-bagian yang penting, atau bagian penting terlupakan, atau pun semuanya dari awal (mungkin perlu Anda membuat catatan).
  • Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan inner optimum learner Anda. Cobalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh kata-katanya. Jangan mempercepat proses atau mengiinterrupsi, perlu memberi banyak waktu kepadanya untuk menjawab.
  • Setelah selesai, tarik napas yang dalam dan hembuskan pelan-pelan beberapa kali sebelum mengakhiri proses tersebut. Tenangkan pikiran Anda dan santailah.


C. Ilmu Lindunni

Apabila pikiran beroperasi pada gelombang theta di mana perasaan menjadi mantap yang didukung keyakinan yang memberi dorongan kekuatan, melahirkan kemampuan psikis yang adikodrati dapat terjadi sewaktu Anda memasuki konsentrasi pikiran sebab isi bawah sadar dapat keluar dari alam kesadaran melaui indera (penglihatan, pendengaran, atau hanya pengertian dalam pikiran) sesuai dengan warna pikiran Anda yang diisi tujuan, keinginan, dan keyakinan tentang ilmu pengetahuan, teknologi ultra yang Anda cari, atau pun suatu insightful. Gejala seperti ini, bukan cuma terjadi secara tidak sengaja. Tetapi dapat Anda latih melalu metode tertentu.

Metode yang harus Anda latih agar mendapat apa yang disebut “Ilmu Lindunni”, yaitu ilmu yang muncul (didapatkan) secara langsung, bukan lewat media fisik atau orang (nara sumber), tetapi benar-benar keluar dari alam bawah sadar yang merupakan gerbang-gerbang dimensi dari kesadaran lain, baik itu terbukanya dimensi (singularitas) waktu, kesadaran universal atau pun kesadaran hakekat.

Di mana dalam jiwa seperti gudang terkunci berisi kekuasaan. Bila pintu (isi) gudang rahasia itu keluar, maka seseorang merasa tahu dengan sendirinya tentang sesuatu hal. Merasa dan kemudian ternyata menguasai pengetahuan itu, dengan sedikit saja ia akan mengetahui seluruhnya, sekali pun ia belum pernah mempelajarinya. Sebenarnya dalam diri kita terdapat komunikasi atau justru bagian dari network syarat universal yang menghubungkan kesadaran lain dalam mode terproteksi atau terkunci. Siapa yang dapat menemukan kuncinya maka tentu ia akan menjadi orang istimewa, yang melahirkan genius besar dan orang-orang istimewa lainnya. Gudang kekuasaan ini berdekatan atau satu ruangan dengan bawah sadar dan jauh di dalam jiwa dalam modus otak gelombang theta.
Saluran yang paling dekat dengan gudang rahasia itu adalah rasa positif, optimis, perrcaya diri dan memiliki keyakinan yang kuat. Terbebas rasa was-was, ragu-ragu, bimbang, takut, cemas, dan putus asa serta dari segala  kelemahan mental lainnya yang melumpuhkan kekuatan jiwa.

Gudang kekuasaan itu bakan saja mengalirkan kekuatan ilmiah tetapi juga bersifat adikodrati, berupa pengetahuan yang abstrak atau pengetahuan memiliki derajat lebih tinggi. Sebab belum dapat dianalisa dan terbukti ilmiah, ini berarti pengetahuan manusia belum sampai ke sana.

Sementara itu, hal-hal di luar jangkauan akal digolongkan kepada takhyul/khayal. Sebab khayalan/lamunan manusia pada jaman kuno sekarang telah terlahir sebagai kenyataan, yang bisa jadi beberapa ribu tahun lagi tentang hal-hal gaib akan banyak merevisi ilmu-ilmu eksak yang sudah ada sekarang.

Ada beberapa metode latihan agar mendapatkan ilmu lindunni, yang antara lain melatih penglihatan, pernapasan, tujuan, keinginan, keyakinan, dan mengintegra sikan latihan-latihan tersebut untuk mencapai koordinasi kerja secara keseluruhan dari ilmu lindunni. Walau pun ilmu lindunni ini sama dengan ilmu terawangan (dapat melihat tembus tanpa batas mengetahui sebelum terjadi) dan ilmu sejenisnya (ilmu sorog, suket kalanjana, rajut kaladiyu dan clairvoyance). Namun obyek materialnya lain; ilmu lindunni ini adalah ilmu terawangan khusus untuk menerawang ilmu pengetahuan dan teknologi baik yang tidak ada, sudah ada (di masa sekarang atau masa lalu), belum ada, dan akan ada di masa yang akan datang. Di mana bila Anda melatih ilmu ini, maka Anda juga melatih menajamkan otak kanan (firasat dan insightful). Dan meningkatkan kemampuan otak kanan yang selama ini jarang Anda gunakan, sebab Anda terbiasa menggunakan otak kiri yang lebih mengutamakan logika untuk menganalisa, menghitung, dan menguraikan suatu masalah.

C.1. Melatih penglihatan batin

C.1. Penglihatan batin

C.1.1. Penglihatan batin cakra alis (Ajna Cakra)

Berikut ini latihan penglihatan mental dasar daya cipta, sebagai berikut :

  • Letakkan kelereng, kotak korek api, atau  apa saja yang Anda suka asal sebesar kelereng di depan Anda.
  • Perbesar perhatian Anda dan amat-amatilah (tiliklah) dengan teliti bentuk benda di depan Anda itu, tentang pola (bentuk)nya, coraknya, warna, susunannya, dan kompleksitasnya. 
  • Setelah Anda mengetahui bentuk, warna, dan sebagainya camkan bentuk itu dalam ingatan Anda.
  • Bila Anda telah mampu mencampkan bentuk tersebut cobalah untuk memejamkan mata, dan pertahankanlah dengan seteguh mungkin bentuk benda tersebut dalam visualisasi mental Anda.
  • Biarkan mata Anda tertutup, angkat jari Anda sambil menariknya ke arah diri Anda, cobalah menyentuh pusat visual (gambar) mental Anda. Lakukan sedemikian rupa sehingga jika Anda melihat gambar Anda melalui sebuah alat kecil di siang hari, ujung jari Anda akan membentuk satu gumpalan cat hitam di tengah-tengah pemandangan.
  • Anda akan merasa jari Anda menyentuh dahi, di mana? Kemungkinan besar tepat di atas dan di antara alis Anda, inilah yang disebut letak “Cakra Alis” yang merupakan titik daya psikis dari pikiran manusia. Ulangilah percobaan ini selama tiga puluh detik secara berulang-ulang sampai dapat Anda pastikan letak titik yang benar pada pemfokusan bentuk daya cipta Anda.
Kesuksesan visualisasi mental adalah konsentrasi, kemampuan mengingat suatu benda dengan efektif dan cukup lama; dan musuh besar konsentrasi adalah ketegangan fisik dan syaraf, maka pada waktu Anda melakukan konsentrasi visualisasi mental usahakan seluruh tubuh Anda kendur dan pikiran dalam keadaan santai.

Setelah Anda telah melatih memandang titik sebagaimana di atas, maka tetaplah latihlah memandang titik itu tetapi ciptakanlah dalam ruang batin yang terletak di cakra alis itu dari pembayangan benda menjadi titik cahaya putih yang terang. Titik cahaya bulat berwarna putih sering melayang-layang, tugas Anda melatih agar obyek itu tetap di tempat semula. Sudah barang tentu hal ini membutuhkan waktu dan latihan yang tekun. Bila  padangan Anda mantap dan tajam, maka titik fokus itu jelas dan terang. 

Ketika telah tercipta sebuah titik (nokta) putih bersih dalam ruang batin Anda, berusahalah untuk memperbesar titik itu yang semakin lama semakin jelas, bercahaya, dan membesar (cahaya ini merupakan cahaya batin yang disebut “Nur” atau dalam bahasa jawa “Sir”, yaitu pancaran kepribadian total dari gerak hati nurani yang bersih dan jernih), tetaplah dalam keadaan demikian sebutlah nama Tuhan sebanyak-banyaknya. Misalnya, bila Anda muslim bacalah YA Allah, Ya Nur (Ya Allah, Yang Menciptakan Cahaya/Yang Maha Terang) sebanyak-banyaknya di dalam hati.

C.1.2. Melatih jarak pandangan ujung jari

Melatih jarak padangan ujung jari Anda menjadi titik fokus penglihatan batin, walau pun mata Anda dalam keadaan terpejam.

  • Duduk dengan tenang.
  • Julurkan tangan Anda lurus ke depan, telapak tangan terbuka ke depan dengan jari-jari ke atas. Usahakan jari tengah tepat didepan antara kedua bola mata Anda. 
  • Lihat dan amatilah kuku jari tengah Anda. 
  • Pejamkan mata, timbulkan titik cahaya dengan jarak pandangan ujung jari di tempat yang ditentukan tersebut.
  • Usahakan membentuk titik pandangan itu jelas dan seperti bola lampu yang putih warnanya, dan pertahankan titik itu diam di tempatnya semula pada jarak yang sudah ditentukan. 
C.1.3. Melatih jarak pandangan ujung hidung

Setelah Anda melakukan fokus jarak pandangan ujung jari tangan, maka melatih memandang ujung hidung. Namun, Anda tidak boleh mengalihkan jarak pandangan itu sebelum titik pandangan menjadi titik cahaya yang bulat dan terang. Seakan-akan Anda menarik (memindahkanny) titik cahaya itu lebih dekat, yaitu ke ujung hidung Anda. Dengan demikian dapat Anda kendalikan untuk diubah-ubah jaraknya.

  • Duduk dengan tenang.
  • Lihat dan amatilah ujung hidung Anda. 
  • Pejamkan mata. Untuk pertolongan sekali-kali boleh Anda membuka mata melihat ujung hidung Anda sendiri (kemudian) tutup kembali.
  • Timbulkan titik cahaya dengan jarak pandangan ujung hidung di tempat yang ditentukan tersebut.
  • Usahakan membentuk titik pandangan itu jelas dan seperti bola lampu yang putih warnanya, dan pertahankan titik itu diam di tempatnya semula pada jarak yang sudah ditentukan. Dan jagalah jangan sampai mata Anda berrgerak ke atas. Geakan mata itu disebabkan belum kuatnya konsentrasi dalam mempertahankan titik cahaya sebagai titik pandang, sehingga titik cahaya itu kurang jelas, melayang-layang atau bahkan menghilang.
Untuk jarak dekat ini, mungkin Anda dalam taraf pertama masih merasa sakit di ujung dahi/jidat Anda, tetapi bila sudah terbiasa akan hilang sendiri (sebagai pertolongan selesai melakukan latihan, Anda boleh memijat dahi Anda dengan memilin).

C.1.4. Melatih pandangan jarak jauh

Ubahalah obyek konsentrasi pandangan, dengan melatih pandangan jarak jauh. Misalnya, rumah tetangga, rumah teman, alon-alon kota Anda, atau mungkin rumah teman di kota lain, dan begitu setlanjutnya dengan jarak yang jauh, yang tidak dapat ditangkap mata biasa, berhubungan Anda ada di dalam kamar (asalakan Anda pernah mengenalnya dengan baik).
Tentu saja latihan pangandan jarak jauh ini bukan dimaksudkan memandang benda yang jauh tampak oleh mata, tetapi membayangkan benda yang tidak dapat ditembus mata Anda.

Obyek yang dijadikan latihan adalah obyek semu (misalnya rumah) yang ditimbulkan khayal Anda sebagai pertolongan untuk menghayati keadaan yang sebenarnya dengan mata batin Anda. Bayangkan rumah tersebut, dan timbulkan titik cahaya dalam jarak yang jauh itu yang terasa ada perbedaan antara memandang hidung Anda, memandang tangan Anda, dan memandang pada jarak yang sangat jauh.

Bila perbedaan itu memang benar terasa, maka jarak pandangan yang Anda lakukan sudah betul. Sebab mungkin Anda dengan tidak terasa, mata Anda memandang dengan jarak dekat, maka hidupkanlah kembali ujud rumah itu, kemudian buatlah titik cahaya. Pertahankan jarak jauh itu sekuat-kuatnya, latihlah terus-menerus.

Ubah-ubahlah obyek pandangan, jarak, dan arahnya. Mungkin arah obyek berada di sisi atau arah belakang Anda, sehingga terasa perbedaan daya akomodasi mata sekali pun Anda terpejam.

Bila jarak pandangan sudah tetap, akan merasa mata Anda tertarik pada jarak yang jauh, dalam pandangan Anda. Rasa letih dan sakit suatu hal yang sering terjadi bagi pemula, sebab pandangan itu memerlukan akomodasi yang kuat dan luar biasa. 

Yang harus diingat adalah jangan Anda sedang berada di  dalam kota itu, atau berada di muka rumah teman yang Anda pandang, hal ini akan lain jadinya. Anda harus melatih kekuatan pandangan mata dengan melihat pada jarak jauh, di mana Anda lihat dari kamar Anda tempat Anda tinggal. 

Sebab bila Anda membayangkan berada di muka rumah itu, maka tidak terasa ada rentangan yang kuat di mata Anda, ini sama dengan melatih memandang jarak dekat. Hindarkan itu !.

Hal yang penting, dalam latihan ini bukan maksudnya agar Anda dapat membayangkan rumah itu dengan jelas secara terus menerus, tetapi harus dapat mengubah rumah menjadi titik cahaya yang terang. Pembayangan itu sekedar sebagai obyek agar memberi batas jarak pandangan, sama halnya dengan latihan memandang jarak dekat, yaitu memandang tangan tadi dan bukanlah membayangkan tangan Anda masih di dalam ingatan Anda.

Latihlah sampai Anda benar-benar menguasai, jangan putus asa bila mengalami kesulitan mempertahankan jarak dan membentuk titik cahaya. Bila perlu luangkan waktu Anda (melakukan petapaan agar menyempurnakan batin dan jiwa) untuk melatihnya sampai berhasil.

Setelah selesai latihan Anda boleh memijit atau menggosok-gosok mata, pelipis dan kening supaya otot dan peredaran darah sekitar mata menjadi normal (segar) kembali.

C.1.5. Melatih  pandangan  alamat abstrak  (pandangan  tak terbatas)

Pandangan dengan alat abstrak atau tidak terbatas adalah pangan kepada sesuatu tanpa jarak dan tanpa batas, tidak seperti latihan yang sebelumnya. Sehingga tidak ada obyek yang harus dibayangkan dalam pikiran, tetapi dengan bebas sebuah titik yang jaraknya tidak ditentukan secara pasti; bisa jarak yang Anda lakukan jauh, jarak tidak terlalu jauh (sedang), atau jarak dekat. 
Terpenting Anda merentangkan pandangan Anda lurus ke muka membentuk sebuah titik cahaya yang jelas dan terang dengan bebas, namun harus berusaha mengalami peningkatan :

  • Titik cahaya sudah jelas, putih terang dan bulat.
  • Tidak bergerak-gerak atau melayang-layang.
  • Tidak kabur, menghilang, semburat/bercerai berai berupa titik-titik dan lenyap.
  • Makin lama makin terang (dinamis) dan tetap mempertahankan keterangannya yang semakin lebih terang.
Di mana titik cahaya hanya terbentur oleh lapisan-lapisan atmosfir sekeliling yang harus Anda tembus dan kemudian berputar-putar dengan putaran yang makin meluas.

Hal ini untuk menangkap sesuatu jawaban yang tidak menyakut peristiwa, tetapi berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Pesawat penglihatan menjadi melayang menembus segala sesuatu dengan tidak terbatas dan menyerap (menangkan atau menerima) segala sesuatu yang diperlukan.

Selain itu, pesawat penglihatan mencari alamat sendiri dan menyerap segala informasi tentang apa yang Anda maksudkan serta menembus singularitas waktu. Misalnya, Misalnya Anda ingin tahu mengetahui rumah seorang kenalan baru, sedang berada di kota yang jauh, di mana Anda tidak mengetahui di mana alamatnya. Anda dapat menggunakan pesawat penglihatan dengan menyebut nama, seperti Budi di Jakarta. Dengan pengertian Budi di Jakarta ini mengisi tujuan untuk menggerakkan penglihatan Anda ke alamat yang dimaksudkan, sehingga Anda mengetahui bagaimana bentuk rumahnya dan apa yang sedang dikerjakan Budi, serta bagaimana rupa keluarganya, sesuai dengan kebutuhan yang Anda perlukan.

Budi di Jakarta adalah tujuan dan merupakan alamat abstrak yang tidak dapat Anda fokuskan, sebab Anda tidak dapat membayangkan. Sebenarnya diketahui jiwa/rokh Anda, namun tidak dapat menganalisa sendiri sehingga perlu memberi energi kepada keinginan, tujuan, dan keyakinan untuk mengendalikan ke mana pesawat itu memfokus. 

Bukan itu saja, Anda dapat menanyakan topik suatu ilmu pengetahuan atau teknologi tinggi kepada jiwa Anda dengan memakai pesawat penglihatan batin, agar menemukan ilmu pengetahuan atau teknologi yang Anda cari sehingga Anda dapat mengintip bukan saja pada masa sekarang tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan. Inilah yang disebut ilmu lindunni.

Perujudan yang tercipta, sesuai keinginan, masih memerlukan cahaya agar menampilkan gambar itu jelas dan hidup. Ujud-ujud itu muncul di layar penglihatan batin seperti menyaksikan yang sebenarnya, jelas dan tidak terlupakan.

C.2. Latihan pernapasan

Pernapasan yang diperlukan dalam ilmu yang Anda pelajari ini adalah pernapasan yang halus, lembut, dan panjang. Sebagaimana orang yang sedang memecahkan masalah, apakah ia sedang menghitung, membagi, manambah dalam pekerjaan, akan lain dengan orang yang selesai beolah raga? Bila dipehatikan napas Anda di waktu berpiki tentang sesuatu yang serius, membutuhkan pemikiran dan penyelesaian yang jitu tentu Anda bernapas sangat halus dan begitu teratur, sehingga tidak tampak Anda mengambil napas agar mencapai ketenangan dan kejerniahan pikiran?.

Juga dalam ilmu yang sedang Anda pelajari ini membutuhkan pranayama (olah pernapasan) yang sempurna agar Anda mudah menghisap atau membawa zat-zat hidup (prana) yang terikat di dalam udara. Pernapasan kasar zat hidup (prana) sulit untuk terikut ke dalam diri Anda, sebab napas kasar hanya udara biasa yang dapat Anda hirup dan bukan prana.
Di samping itu, olah napas yang diiringi pikiran, dikendalikan kemauan memudahkan zat hidup (prana) itu dipancarkan ke mata, sebab setiap kali mengambil napas zat tersebut dapat dipancarkan (olah rasa) ke mana Anda kehendaki, ke otak atau ke bagian yang lain. Sedangkan pernapasan kasar tidak mungkin pikiran ikut menyertai.

Dalam berlatih pernapasan, jangan terjadi paksaan cara menahan atau pun menarik, sebab akan merusak ketenangan Anda. Terpenting Anda menjalankan menurut kemampuan dengan bernapas teratur dan tetap. Pemaksaan napas  menunjukkan belum mampu mempertahankan cara yang berlebihan itu sebagai kebiasaan yang tetap.

Pada waktu Anda melatih napas, perhatian tertuju detakan jantung (hitungan), jika Anda dapat mempertahankan keetetapan pernapasan yang mantap selama 1 jam, maka Anda berarti sudah sukses, tinggal membiasakannya saja menjadi cara penapasan pribadi yang permanen. Sebab hal permanen (istikoma) lebih penting daripada Anda berusaha menaikkan hitungan kepada yang lebih tinggi.

Perhatian kedua setelah sukses melatih napas dengan mantap, maka letakkan perhatian Anda pada penyerapan dan penyebaran zat hidup (prana) dengan merasakan jalannya zat hidup yang segar itu, Anda akan terbiasa memperhatikannya.

Sewaktu menahan napas (kepis atau penuh), letakkan pikiran Anda pada pandangan batin (layar imajinasi) dengan melihat titik fokus akan dibenntuk lebih mudah, dan mengalirkan cahaya bulatan pada jarak pandangan bebas sengan alamat tak terbatas.

Perhatian diarahkan fokus cahaya dibantu latihan pernapasan yang sesuai, Anda tidak membagi dua perhatian : menghitung (pernapasan) dan melihat cahaya. Tetapi membagi dua perhatian bukanlah hal sulit, sebab nanti akan lebih banyak membagi perhatian, namun dalam satu konsentrasi yang tidak terbagi dan utuh. Seterusnya membentuk cahaya dengan mengatur jarak, bersama itu memperhatikan zat hidup yang masuk dibimbing pikiran, juga bersamaan dengan mengisi tujuan, kinginan dan keyakinan. Akhirnya beberapa unsur bekerja serempak secara otomatis dengan latihan rutin, menuju satu titik tujuan (konsentrasi).

Ada pun tanda-tanda zat hidup (prana) yang Anda hirup dapat terasa :

  • Kesegaran khas, lain sekali bedanya dengan oksegen yang Anda hirup setiap hari.
  • Halus, lembut, membuat perasaan damai dan menyebarkan vitalitas hidup.
  • Berbobot dan menyegarkan pikiran.
  • Terasa menyebar mengalir ke seluruh tubuh dapat dibimbing oleh pikiran (olah rasa), terutama otak bagian muka (dahi), kepala, mata (sebab mata Anda banyak bekerja menggunakannya).
  • Tidak selamanya setiap kali menghirup zat itu ikut terisap, bila pikiran tidak ikut menariknya.
  • Tidak selalu dapat dirasakan terus-menerus, kecuali Anda sudah paham betul dan berusaha mendapatkannya. Sebab zat hidup (prana) itu roh, maka untuk mendapatkannya dengan pernapasan roh (pernapasan halus, lebut, dan lancar). 
C.2.1. Meditasi pernapasan

Meditasi pernapasan yang dilakukan dengan cara pernapasan sambung menyambung, tanpa menahan napas. Berikut ini cara pernapasannya :

  • Lakukan sikap duduk yang enak dan dapat menciptakan ketenangan batin. Misalnya, sikap padmasana, siddhasana, atau pun swastikasana agar dapat konsentrasi mati raga.
  • Melakukan relaksasi (mengendurkan) seluruh ketegangan. Mulailah pengenduran ini dari ujung kepala menjalar ke seluruh tubuh hingga ke telapak kaki, atau sebaliknya dari ujung kaki menjalar sampai ke kepala sehingga tidak terjadi kerutan-kerutan di wajah Anda.
  • Lakukan pernapasan secara wajar, tidak dibuat-buat dan bernapas secara alami untuk memperoleh ketenangan batin.
  • Bila  Anda sebagai pemula dalam meditasi perlu untuk melatih siklus hitungan napas, yaitu: memperhatikan sentuhan napas di ujung hidung. Setiap kali napas masuk dihitung satu, napas masuk berikutnya dihitung 2, dan seterusnya sampai sepuluh. Setelah itu kembali mulai dari satu.
  • Mengikuti siklus napas, ini berarti mengikuti siklus napas dengan penuh perhatian pada saat napas itu mulai menyentuh ujung hidung, kemudian terus sampai pada ujung akhir dari proses menarik napas, pada saat itu harus dikenali bahwa napas yang masuk itu berangsur-angsur menjadi berhenti. Dan kemudian dimulai proses mengeluarkan napas, sentuhan diujung hidung sebagai awal dan kemudian mengeluarkan napas yang berangsur-angsur makin perlahan kemudian berhenti untuk memulai menarik napas. 
  • Memperhatikan sentuhan siklus napas. Dengan napas yang sedemikian teraturnya makin lama makin tenang dan makin halus, sehingga tidak terasa lagi, pada beberapa orang yang mengalami hal ini akan terkejut, karena mengira dirinya tidak bernapas lagi walau pun sebenarnya tetap bernapas, tetapi kita tidak mengetahui apakah sekarang kita menarik napas ataukah mengeluarakan napas; atau seolah tidak bernapas. Sesungguhnya napas itu masih tetap ada, tetapi karena sedemikian halusnya, maka seolah-olah telah lenyap. Karena itu, dengan usaha ini kita akan tetap sadar pada sentuhan siklus napas pada ujung hidung, tanpa kehilangan jejak. 
  • Menenangkan siklus napas, yaitu usaha untuk melanjutkan perhatian pada keseluruhan "tubuh" napas (awal, pertengahan, dan akhir dari setiap proses menarik dan mengeluarkan napas) tanpa terputus-putus, akan nyata bagi kita bahwa proses napas itu bergetar atau bergelombangan dengan kasar dan demikian pula proses mental yang mengikutinya juga menjadi bergetar dan bergelombang sesuai dengan napas yang diamati, maka akan timbul harapan pada diri kita untuk berusaha agar pernapasan dan proses mental yang mengikutinya menjadi lebih tenang.
  • Mencapai ketenangan meditasi pernapasan (satori).
C.2.2. Cara pernapasan khusus

Setelah mencapai ketenangan meditasi pernapasan ubah cara pernapasan dengan menggunakan pernapasan segi empat (mengeluarkan napas, menahan napas kempis, menarik napas, dan menahan napas penuh). Yang perlu diperhatikan :

  • Waktu menarik/menurunkan napas perhatian pada pengendalian napas.
  • Waktu menahan (kempis/penuh) napas perhatian diarahkan untuk menghimpun (mengumpulkan) cahaya.

Namun pernapasan tetap halus, lembut dan lancar seperti latihan meditasi pernapasan. Gunakanlah pernapasan secara wajar, jangan dipaksa-paksa, alami dan halus serta teratur. Sebab pemaksaan akan membuyarkan konsentrasi Anda.

Perhatian diarahkan pada cara pernapasan segi empat ini dan penglihatan tanpa batas, teristimewa pada saat menahan napas (kepis atau pun penuh) yang diarahkan mengumpulkan cahaya dan didukung oleh tujuan, getaran keinginan yang sungguh-sungguh, serta keyakinan bahwa Anda pasti mampu melihat apa yang ingin Anda kehendaki.

Berikut ini ada beberapa cara bernapas, pilihlah salah satu cara yang paling sesuai pada diri Anda (lihat tabel).

Cara bernapas

Jumlah menarik napas

Jumlah menahan napas

Jumlah menurunkan napas

Jumlah menahan napas

I

6 detakan

6 detakan

6 detakan

6 detakan

II

6 atau 8

Menurut kemampuan

6 atau 8

Menurut kemampuan

III

8 detakan

4 detakan

8 detakan

4 detakan

IV

Menurut kemampuan

10 detakan

Menurut kemampuan

10 detakan


C.3. Tujuan

Tujuan memberi tuntunan dan arah halauan (jurusan) ke mana melangkah, apa dan bagaimana berbuat, semuanya mencerminkan atau dibimbing tujuan. Tanpa tujuan manusia akan tersesat, mudah dipengaruhi lingkungan, dan tidak miliki kontrol, apakah pengaruh itu baik, atau menyia-nyiakan hidup mereka.

Dengan tujuan operatif dalam menjalankan alat pesawat penglihatan merupakan penunjuk arah ke mana pesawat tersebut akan Anda arahkan. Sehingga tujuan menjadi obyek dari penyatuan pikiran atau konsentrasi, dengan demikian kurang mantapnya tujuan, juga kurang mantapnya penyatuan pikiran, ini berarti kurangnya tenaga hayat (prana) Anda dalam melaksanakan keinginan, sehingga pikiran tidak memiliki kekuatan apa-apa.

Demikian pula tujuan Anda jelas mantap, tetapi bila tidak dijiwai oleh Anda (tidak adanya getaran keinginan yang kuat), atau Anda hanya ingin mengetahui mengadakan percobaan, padahal Anda tidak bersungguh-sungguh seperti misalnya “bagaimana keadaan temanku si A”.

Karena itu, sebelum memulai konsentrasi, lebih dulu tetapkan tujuan mana yang diutamakan. Sebab sering ada banyak tujuan mengganggu Anda, dan semuanya ingin Anda lihat dalam layar imajinasi pada waktu yang singkat atau bersamaan dalam waktu semalam yang menyebabkan tiap tujuan tidak menjadi nyata dan tegas. 

Juga tidak jarang tujuan berubah di tengah jalan sebab pengaruh tujuan lain tiba-tiba lebih penting, atau waktunya terlalu lama tidak kunjung melihat apa-apa, atau pun lemahnya tujuan yang pertama mau pun kegelisahan batin karena terburu nafsu.

Sering pula tujuan terlepas dari pikiran tanpa disadari, akhirnya Anda melihat sesuatu yang lain dari yang Anda inginkan, sehingga berita atau peristiwa tidak cocok dengan kenyataan. Atau kalau melihat segala sesuatu yang benar-benar terjadi tetapi diluar tujuan Anda.
Tujuan dapat dibagi dua, yaitu tujuan yang dapat dilukiskan dalam ujud, dan tujuan yang hanya dapat dilukiskan perasaan.

Tujuan yang dapat dilukiskan dalam ujud, misalnya Anda dapat membayangkan wajah teman Anda dan gerak-geriknya pada waktu kerja saat jam-jam sibuk.

Sedangkan tujuan yang hanya dapat dilukiskan perasaan (diujudkan dalam khayalan), seperti Anda melakukan prediksi, “Apakah usahaku dalam minggu ini berhasil atau tidak”. Tentu Anda tidak dapat membayangkan apa-apa. Walau pun tidak dapat diujudkan dalan khayalan, tetapi Anda mengisinya dengan perasaan untuk memberikan ketegasan tujuan. Sebab perasaan adalah bahasa tingkat sederhana untuk menyampaikan suatu maksud kepada tujuan, apakah itu perasaan sedih, gembira, atau pun rindu dan sebagainya. Misalnya, sewaktu konsentrasi Anda merindukan seseorang, maka pesawat penglihatan Anda akan menampakkannya dalam layar imajinasi Anda.

Sebenarnya tujuan umum mengisi beberapa tujuan khusus, seperti “Aku ingin tahu tentang apa yang dilakukan temanku si A hari ini”. Mungkin dia sedang kerja lembur, cuti, sedang keluar kota, atau sekarang dia mengerjakan sesuatu yang lain di luar dugaanku. Walau pun hanya menyebutkan tujuan umum pesawat penglihatan Anda dapat melihat sesuatu yang lebih spesifik (khusus).

Demikian pula dengan menggunakan ilmu lindunni untuk mengungkapkan tabir ilmu pengetahuan. Anda dapat menggukan tujuan pembelajaran umum dan atau tujuan pembelajaran khusus (lihat di bab IX point F.2.). Walau pun Anda hanya menyebutkan tujuan umum. Misalnya, “Aku dapat melihat dan mempelajari topik ini dengan penglihatan mentalku”.  Anda dapat sesuatu yang lebih rinci.

C.4. Jiwa sadar lapisan keinginan (kamamaya kosa)

Tujuan tanpa keinginan (kemauan) tidak akan menghasilkan apa-apa. Demikian sebaliknya kemauan tanpa tujuan merupakan sesuatu yang tidak jelas dan ngawur. Keinginan merupakan hasrat, kehendak, dan harapan yang beroperasi pada tingkat mental. Tanpa keinginan tentu saja mental tidak siap untuk melakukan sesuatu dan dalam kehidupan nyata tidak mungkin melahirkan tindakan, di mana keinginan ditentukan pengetahuan yang diketahui dan dipikirkan.

Level kesadaran keinginan instinktif manusia tidak jauh berbeda dengan hewan, didorong oleh empat insting dasar yang memberikan motivasi kegiatan kepada semua jenis makhluk rendahan, yaitu dorongan rasa lapar, dorongan tidur, rasa takut/was-was, dan dorongan seksual, yang kesemuanya itu instink mempertahankan diri dan reproduksi.

Namun, pada diri manusia keinginan dapat dimotivasi oleh dorongan luhur, sejak jaman dahulu banyak tradisi keagamaan mengajarkan untuk menjadi suci, orang tidak boleh mencetuskan ke luar instink-instink badaniah ini yang bersifat rendah dan kasar harus ditekan serta ditolak keberadaannya. Akan tetapi dorongan instink itu bersifat alamiah dan wajar ia tidak dapat ditolak atau pun ditekan, tetapi harus dikendalikan dan diarahkan. Sebab keberadaan manusia di bumi lebih dari sekedar instink dan dorongan yang merangsang badan kasar ini untuk menikmati keadaan dunia luar melalui sensor penginderaan, namun juga  sensor penginderaan kesadaran yang jauh lebih tinggi.

Dalam menggerakan kemampuan psikis diwajibkan memelihara keinginan (kemauan). Kemauan pangkal perbuatan/tindakan, sebab segala perbuatan tidak disertai keinginan berarti tekanan yang tentu perbuatan itu tidak akan baik dan sukses sebagaimana perbuatan yang digerakkan keinginannya sendiri. Namun, keinginan dengan tujuan yang kurang jels dan tegas juga seperti perbuatan yang sia-sia.

Seringkali pada waktu konsentrasi Anda tidak mempunyai tujuan yang mantap, melainkan hanya asal tujuan saja, maka keinginan yang meluap-luap akan nyasar dan kalau pun penglihatan batin melihat sesuatu, adalah sesuatu yang tidak Anda inginkan.

Tujuan tanpa disertai keinginan, atau kemauan yang tidak disertai tujuan, biasanya konsentrasi sering menerawang semau-maunya, dan apa yang dilihat dalam penglihatan batin itu merupakan gelombang kesan yang tidak dimengerti apa makna dan tujuannya.

Karena itu, Anda harus mengisi tujuan dengan sungguh-sungguh, maka tidak dapatlah ilmu ini hanya bersifat main-main belaka. Hanya dipergunakan apabila Anda mempunyai kepentingan serius untuk digunakan kepentingan sendiri dan menolong orang dengan niat serta maksud suci. Jadi tidak mungkin digunakan untuk pertunjukan menonjolkan kepandaian di depan umum. 

Setelah tujuan Anda tegakkan dengan jelas dan tegas, maka juga harus menghidupkan getaran keinginan yang kuat, sehingga pada waktu konsentrasi bersamaan itu menghidupkan keduanya dengan sungguh-sungguh. Dilarang Anda memulai konsentrasi sebelum tujuan dan keinginan tercapai dengan mantap.

Sebagai gambaran bagaimana, atau seperti apa keinginan yang kuat itu harus Anda hidupkan. Pada suatu hari seorang murid bertanya kepada gurunya, “Kapankah saya mendapatkan kesadaran diri sedemikian itu? Gurunya menjawab, “Nanti akan kutunjukkan”. Sore hari, waktu mereka mandi disungai, tiba-tiba guru merenggut muridnya dan membenamkan kepala muridnya itu dalam-dalam ke air. Muridnya meronta-ronta tetapi tidak dilepaskan. Muridnya tidak bisa bernapas sehingga akhirnya tidak ada lain lagi yang dipikirkan, kecuali menghirup udara untuk bernapas. Pada saat terakhir, guru melepaskan muridnya yang meloncat ke udara, menarik napas dan berseru, ”Guru, mengapa kau lakukan itu terhadap diri saya? Saya nyaris putus napas dan mati tenggelam”. Gurunya dengan tenang menjawab, ”Apabila kamu punya keinginan luar biasa untuk bersatu dengan DIA yang maha agung sebagaimana kamu ingin menghirup udara seperti tadi, maka kamu akan tahu bahwa tidak lama lagi kamu menunggu”.

C.5. Keyakinan

Keyakinan menjadi dasar sejak Anda belajar ilmu lindunni dengan mengembangkan kemampuan psikis, bahwa Anda percaya dan sanggup mendapatkan energi psikis untuk menembus segala penglihatan, pengalaman rohani, dan curahan ilmu pengetahuan/teknologi yang tiada bertepi dari kesadaran universal, atau bahkan kesadaran hakekat. Di mana diri Anda bagian dari network syaraf universal yang menghubungkan kesadaran-kesadaran lain, lintas waktu, lintas ruang, dan lintas dimensi untuk mengakses ilmu pengetahuan/teknologi yang Anda perlukan.

Keyakinan dalam struktur kerja ilmu ini menempati urutan terakhir sebagai alat memberikan kekuatan akhir. Urutannya, pertama kali Anda musti duduk mati raga, acara pendahuluan Anda menghidupkan dan memantapkan tujuan serta keinginan. Mulailah merentangkan jarak dengan alamat Anda inginkan dengan bantuan tujuan. Jadi alamat dan tujuan menjadi zat titik di muka titik penglihatan, di mana Anda telah membentuk dan membangun titik cahaya sementara Anda telah bernapas dengan teratur menurut petunjuk mengisi cahaya itu dengan zat hidup (prana).

Ada baiknya sebelum Anda masuk konsentrasi perlu membuat sugesti atau mantra, apalagi bila dalam diri Anda yang jauh dalam hati terdapat pertanyaan, ”Dapat kah aku melihat apa yang kuinginkan?”. Maka dengan pasti tanpa ragu-ragu menjawab : “Aku memiliki tenaga gaib yang kuat!”. Maka Anda memerlukan otosugesti/mantra untuk menghidupkan pesawat penglihatan Anda. Misalnya, “Aku dapat menembus dengan tenaga penglihatan gaibku”, “Aku pasti dapat melihat, merasakan, dan menyerap ilmu pengetahuan yang aka perlukan”, “Aku dapat melihat sesuatu yang gaib”, “Mata mentalku akan menembus untuk melihat … (sebutkan tujuan Anda!)”, atau dengan menyebut asma Tuhan (berzikir), ”Ya Allah, Ya Fataahu, Ya `Aliimu, Ya Samii`u, Ya Bashiru, Ya Lathiifu, Ya Khabiiru, Ya Raqiibu, Ya Syahiid, Ya Waajidu, Ya Zhaahiru, Ya Baathinu, Ya Haadii (Ya Allah, Yang membuka segala pintu pengetahuan, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Melihat, Yang Maha Lembut, Yang Maha Waspada, Yang Maha Mengawasi/Mengintai, Yang Maha Menyaksikan, Yang Maha Menemukan, Yang Maha Nyata, Yang Tidak Tampak, Yang Memberi Petunjuk)”.

Bila tujuan dan keinginan Anda sudah diberi kekuatan keyakinan Anda, maka mulailah Anda menaikkan tujuan itu kembali ke titik pandangan, dan mulailah Anda menetapkan tujuan dan titik cahaya, di mana Anda mulai mengisi zat hidup melalui napas ke mata; setiap kali Anda menghirup udara, maka pancarkanlah sinar ke dalam titik fokus dan setiap kali Anda menahan napas, bentuklah kemantapan titik cahaya dengan kuat.

Selanjutnya perhatian Anda kepada pandangan mata, mulai mengirimkan segala potensi ke ujung pandangan sampai satu jam. Kemudian beristirahatlah, satu jam terakhir boleh memulai lagi dengan cara seperti semula dengan mematikan raga dan mengheningkan cipta seperti menyatukan segala tujuan dan perhatian ke arah titik cahaya di mana tujuan tetap menjadi penuntutun arah.

Beberapa bulan pertama mungkin belum dapat dengan tepat menangkap apa yang diinginkan, berhubungan Anda masih dalam taraf latihan, dan dihadapkan beberapa pengalaman-pengalaman penglihatan dengan menerawang ke ruang batin melihat berrmacam-macam simbol berupa petunjuk (hanya bisa memahaminya lewat tafsir mimpi) yang setiap orang mungkin akan berbeda apa yang dialami. 

Dan seringkali menjadi tertidur atau terlena, sehingga Anda tertunduk dan tersandar tanpa terasa. Hindarilah ini, sebab nantinya akan bermimpi dan gambar-gambar yang jatuh ke dalam impian sudah tidak dapat Anda kendalikan.

Juga mungkin sering diganggu hallusinasi (khayalan) yang apabila Anda tidak menguasai konsentrasi, tetapi hallusinasi dengan ujud yang sejati akan berbeda tanda-tandanya.

C.6. Ringkasan ilmu lindunni

Berikut ini pokok-pokok penting yang perlu Anda lakukan dalam menerawang(mempelajari) ilmu pengetahuan/ teknologi dengan menggunakan ilmu lindunni :

  1. Matikan raga dengan postur duduk tertentu yang tahan lama (padmasana, sidhisana, dan sebagainya). 
  2. Renungkan tujuan untuk mempelajari ilmu pengetahuan / teknologi tertentu yang dapat juga menggunakan tujuan pembelajaran (umum dan atau pun khusus), dan hilangkan tujuan lainnya yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran. Dan bacakan otosugesti, mantra, atau doa-doa dalam hati untuk memperoleh apa yang perlu Anda ketahui.
  3. Isilah tujuan itu dengan keinginan.
  4. Kuatkanlah keyakinan Anda.
  5. Tujuan yang telah diisi keinginan dan keyakinan kirimkan ke mata.
  6. Ujudkan titik cahaya dengan alamat pandangan yang tanpa batas.
  7. Hidupkan titik cahaya pada tujuan (alamat).
  8. Tarik zat hidup (prana), alirkan ke mata.
  9. Bayangkan cahaya yang semakin bertambah intensif, dan mantapkan titik fokus waktu menahan napas.
  10. Pertahankan konsentrasi Anda selama satu jam, dan anda akan melakukan tanpa batas waktu bila sudah terlatih. (sebaiknya dilakukan malam hari, keheningan suasana akan membantu Anda. Lakukan seminggu dua kali Anda tidak tidur sampai jam subuh), atau Anda bisa memperkirakan kemampuan Anda.
  11. Pegang teguh tujuan dan keinginan Anda.
  12. Mungkin Anda melihat sesuatu pada waktu menarik atau menahan napas.
  13. Setelah selesai berlatih, jangan lupa catat pengalaman Anda dan juga pengetahuan yang Anda peroleh dari menerawang ilmu pengetahuan. Ingat yang terpenting adalah pengalaman, lebih banyak pengalaman maka semakin luas pengertian dan pengetahuan Anda. Juga semakin kuat energi psikis yang Anda produksi, sehingga Anda akan tahu hakekat sesuatu dari segala peristiwa (ilmu pengetahuan pada tingkat hakekat).

REFERENSI SILANG


        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar

        BAB I PENDAHULUAN

        PETA SITUS A. Rasional Hipnotisme Pendidikan Pendapat yang berdasarkan  pemikiran bersistem dan logis tentang hipnotisme pendidikan berori...